Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat
Reaksi suatu asam lemah dengan suatu basa kuat akan
menghasilkan garam dengan karakter basa yang merupakan basa konjugasinya.
Teknik titrasi ini sangat menarik untuk dipelajari karena terdapat berbagai
jenis asam lemah di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh adalah
penggunaan asam 2-(N-morpholino)etanasulfonat (MES) yang sering digunakan
sebagai buffer untuk keperluan eksperimental dengan menggunakan jaringan atau
enzim pada reaksi biokimia (Murray, et
all, 2009). Berikut disajikan teknik perhitungan titrasi antara 50 mL 0,02
M asam 2-(N-morpholino)etanasulfonat (MES) dengan larutan basa kuat 0,10 M NaOH.
Data titrasi dirangkum pada tabel 3.2 dan bentuk kurva titrasi diperlihatkan
pada gambar 3.2. Persamaan reaksi yang terjadi, yaitu :
Dari
persamaan reaksi diatas, diketahui bahwa untuk basa A- diperoleh harga Kb sebagai kebalikan dari harga Ka, sehingga konstanta kesetimbangan untuk reaksi diatas
adalah :
Konstanta kesetimbangan reaksi diatas sangat besar
sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi akan berlangsung setelah penambahan
OH-. Volume ekivalen
(Ve) yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalen titrasi dihitung
sebagai berikut :
Terdapat
4 (empat) bagian penting yang digunakan dalam perhitungan untuk titrasi asam lemah
dengan basa kuat, yaitu :
1. Sebelum penambahan basa ke dalam larutan.
Pada bagian ini larutan hanya mengandung
asam HA dalam air. Karena merupakan asam lemah maka pH ditentukan oleh
reaksi kesetimbangan
HA ⇄ H+ + A-
Sehingga
HA ⇄ H+
+
A- ( Ka = 10-6,15)
HA + OH- A- +
H2O
A- + H2O ⇄ HA + OH-
2. Setelah
penambahan NaOH hingga saat mendekati titik ekivalen titrasi.
Pada bagian ini diperoleh larutan buffer yang merupakan campuran antara asam HA
yang tidak bereaksi dengan basa A-
yang dihasilkan sehingga untuk menentukan pH dapat digunakan persamaan
Henderson-Hasselbach.
3. Pada
saat tercapai titik ekivalen. Semua HA telah berubah
menjadi A- di dalam air sehingga pH dihitung berdasarkan hidrolisis
garam :
A- + H2O ⇄ HA + OH-
Sehingga:
4. Setelah titik ekivalen tercapai.
Terdapat kelebihan O
yang ditambahkan
ke dalam basa A- , sehingga pH larutan ditentukan oleh NaOH
yang berlebih di dalam larutan dengan mengabaikan pengaruh yang di akibatkan
oleh keberadaan A- .
Tabel Data titrasi dan perhitungan pH untuk titrasi 50 ml 0,020 M asam lemah MES dengan basa kuat 0,10 M NaOH. |
Bagian 1, sebelum penambahan basa. Sebelum penambahan basa, di dalam larutan
sudah terdapat 0,02 M HA dengan pKa = 6,15. Reaksi yang terjadi, yaitu :
Karena senyawa
HA merupakan asam lemah, maka pH larutan
sebelum reaksi dapat dihitung sebagai berikut :
Jadi pH larutan sebelum
reaksi adalah 3,93.
Bagian 2, sebelum titik ekivalen tercapai.
Setelah penambahan NaOH maka akan terbentuk campuran buffer antara HA dan A-
di dalam larutan sehingga pH akan ditentukan oleh konsentrasi HA dan A-.
Titik ekivalen diperkirakan tercapai setelah penambahan 10 mL volume NaOH (Vb).
Dalam hal ini mula-mula terdapat 1 bagian HA. Setelah penambahan 3 ml NaOH maka
sebanyak
bagian HA akan bereaksi menghasilkan
bagian A- , hal ini berarti terdapat
bagian HA yang tersisa. Secara sederhana,
Mula – mula
(sebelum reaksi) (1) (
) (0)
Sesudah
reaksi (
) (0)
(
)
Dengan
menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach, dihitung pH larutan sebagai berikut :
pH =
pKa +
log
pH
=
6,15 + log
pH = 5,78
Jadi,
pH larutan sebelum titik ekivalen adalah
5,78.
Bagian 3, pada saat
titik ekivalen tercapai menunjukkan banyaknya volume NaOH yang ditambahkan
untuk tepat bereaksi dengan asam HA. Senyawa NaA yang terbentuk akan
terionisasi di dalam air menghasilkan Na+
dan A- . Reaksi yang terjadi yaitu :
Dalam
hal ini faktor pengenceran harus diperhitungkan karena konsentrasi NaA yang
terbentuk bukan lagi 0,02M (konsentrasi HA semula). Dengan demikian,
konsentrasi A- yang sebenarnya adalah :
Selanjutnya,
pH larutan dihitung sebagai garam terhidrolisis menggunakan persamaan berikut :
Jadi, dalam titrasi asam lemah dengan basa kuat di atas
diketahui bahwa titik ekivalen tercapai pada pH 9,18. Titik ekivalen pada titrasi asam lemah dan basa kuat selalu
diatas 7,0 karena pada saat titik ekivalen tercapai maka asam lemah telah
diubah menjadi senyawa konjugasi basanya.
Bagian 4, setelah titik
ekivalen tercapai. pH larutan ditentukan oleh basa kuat (OH-)
di dalam larutan. Sebagai contoh, bila volume larutan yang ditambahkan adalah
10,10 mL, maka kelebihan OH- di dalam larutan adalah:
Selanjutnya
dihitung pH larutan sebagai berikut :
Jadi,
pH larutan setelah titik ekivalen adalah 10,22.
Berdasarkan
hasil perhitungan selanjutnya diplot kurva titrasi antara volume vs pH seperti yang
diperlihatkan pada gambar 3.2. Titik ekivalen (Ve) ditunjukkan pada saat kurva mulai
menaik, dan titik dimana volume basa adalah
Ve merupakan slop minimum, sehingga pH = pKa. Kapasitas maksimum buffer terjadi
pada saat pH = pKa (volume basa =
Ve). Pada titik ini larutan resisten terhadap perubahan pH sehingga slop (
) menjadi minimum.
Kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat
|
Dalam Mengerjakan Tugas Proyek Di atas, Download LEMBAR KERJA TUGAS PROYEK 4
Jika sudah mengerjakan proyeknya, agar lebih paham, mari melakukan praktikum. Silahkan download langkah kerja serta bentuk laporannya disini
Jika sudah mengerjakan proyeknya, agar lebih paham, mari melakukan praktikum. Silahkan download langkah kerja serta bentuk laporannya disini
2021 ford escape titanium hybrid - TITanium
BalasHapus2020-05-26 01:46.00. 2021-05-25 titanium block 01:26.00. 2021-05-25 06:36.00. 2021-05-26 03:32.00. 2021-05-26 04:35.00. 2021-05-25 02:50.00. 2021-05-26 05:55.00. micro touch titanium trim where to buy 2021-05-25 03:50.00. 2021-05-25 05:50.00. titanium nose stud 2021-05-25 ridge titanium wallet 05:15.00. 2021-05-25 06:42.00. 2021-05-25 05:59.00. 2021-05-25 06:30.00. 2021-05-25 2020 ford ecosport titanium 05:30.00.